Baju Tahan Panas

Petugas pemadam kebakaran adalah salah satu profesi yang mempunyai resiko sangatlah tinggi. Kerap kali mereka mengalami kecelakaan yang menyebabkan luka, cacat permanen sampai dengan meninggal dunia. Keselamatan para pemadam kebakaran saat bertugas menjadi aspek utama yang harus diperhatikan karena mereka selalu berada di barisan terdepan saat terjadi kebakaran dan bencana.

Petugas Pemadam

Perlindungan terhadap para pemadam kebakaran yang riskan terhadap kecelakaan di tempat kerjanya sangat diperlukan, sehingga dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karenanya sangat dibutuhkan pakaian pelindung agar pemadam kebakaran dapat terlindungi saat menjalankan tugas memadamkan kebakaran. Salah satu pelindung pemadam kebakaran adalah Baju tahan panas. Baju tahan panas ini terbuat dari:

  1. Serat Asbes

    Baju para pemadam kebakaran dahulu dibuat dari bahan serat asbes. Serat asbes pada umumnya memiliki kekuatan tarik yang amat tinggi, daya mulur yang rendah, sedikit menyerap air, sangat tahan panas, tahan api dan tahan cuaca. Karena sifatnya yang tahan api maka serat asbes dapat digunakan menjadi bahan baju bagi para petugas pemadam kebakaran. Serat asbes yang dipintal selain dapat digunakan menjadi bahan baju pemadam dapat juga digunakan untuk pelapis kabel, pelapis ketel uap, sarung tangan, bahan tekstil asbes, dan lain sebagainya.

  2. Serat Aramid

    Serat aramid merupakan kelas dari serat sintetis tahan panas serta kuat. Serat aramid ini dipakai untuk bahan baju pemadam kebakaran sebagai ganti dari bahan serat asbes, karena bahan serat asbes sangat berbahaya bagi yang menghirupnya. Serat asbes ini dapat memicu penebalan pleura (lapisan tisu tipis yang menutupi paru-paru) karena tergores oleh serat asbes dan memicu penyakit kronis, yaitu kanker bagi pekerja yang terus menerus melakukan kontak. Bahan aramid sering juga digunakan untuk bahan baju pembalap motor, pembalap mobil, kedirgantaraan, rompi anti peluru dan juga untuk keperluan militer sebagai pelindung tubuh. Aramid berasal dari kata aromatic polymide. Aramid adalah serat yang mempunyai rantai molekul berorientasi tinggi dan teratur sepanjang sumbu serat, oleh karenanya sifat dari kekuatan kimianya dapat dimanfaatkan. Sesuai dengan bentuk ikatan kimia, aramid terbagi menjadi 2 (dua) jenis:

    • Para-aramid (contohnya serat Kevlar®)
    • Para-aramid ini mempunyai struktur ikatan kimia yang mana kelompok amida dipisahkan oleh para-fenilena. DuPont dan Akzo Nobel pada tahun 1960 sd 1970an didasari dari penelitian bayer dan Monsanto Company sebelumnya, mengembangkan serat para-aramid dengan kelenturan dan modulus alastisitas yang jauh lebih tinggi yang didasari pengalaman mereka dalam membuat produksi polyester, rayon dan nilon. Para-aramid ini sering dipakai pada banyak aplikasi berteknologi tinggi seperti, pakaian anti peluru, aplikasi militer dan aerospace.

      Rompi Anti Peluru

    • Meta-aramid (contohnya serat Nomex®)
    • Meta-aramid ini mempunyai struktur cincin aromatic yang mengikat gugus amida diposisi meta. Pada tahun 1960 meta-aramid dikenalkan pertama kali sebagai aplikasi komersial oleh DuPont sebagai HT-1 yang setelahnnya dikenal luas dengan nama dagang Nomex®. Serat aramid jenis ini identik dengan serat tekstil pakaian pada umumnya, memiliki resistensi panas dengan sangat baik dan tidak meleleh maupun terbakar bersama oksigen. Serat aramid jenis ini umumnya digunakan untuk filter udara, isolator termal dan listrik dan untuk pakaian pelindung tahan api sebagai ganti dari serat asbes. Serat Nomex® ini tahan terhadap nyala api (combustion) dan mempunyai titik leleh yang jauh lebih tinggi, oleh karena itu serat Nomex® ini cocok sekali dipakai untuk pakaian pemadam kebakaran dan pakaian keselamatan pembalap.

      Pakaian Pemadam Serat Nomex

Dengan pakaian tahan panas ini maka para petugas pemadam kebakaran akan terlindungi dari suhu panas api yang sangat menyengat.

Untuk harga pakaian Tahan Panas Pemadam Kebakaran klik disini