KARBON DIOKSIDA (CO2)
Pemadam CO2 yang berisi dengan gas karbon dioksida yang tidak mudah terbakar dan disimpan di dalam tabung dibawah tekanan yang tinggi. Anda dapat mengetahui alat pemadam CO2 dari bentuk corongnya yang berbeda, dan tidak terdapat pengukur tekanan pada tabung alat pemadam. Tekanan dalam tabung begitu besar sehingga ketika Anda menggunakan alat pemadam ini, seringkali dapat mengeluarkan serbuk es pada corongnya. Pemadam dengan Label CO2 dirancang hanya untuk kebakaran Kelas B dan C (cairan yang mudah terbakar dan peralatan listrik).
Alat pemadam karbon dioksida bekerja dengan menggantikan oksigen yang diperlukan api untuk tetap menyala dengan gas CO2. Dikarenakan tekanan yang amat tinggi, karbon dioksida juga akan sangat dingin ketika keluar dari pemadam, sehingga dapat mendinginkan bahan bakar cair yang mudah terbakar lainnya (minyak, bensin, spirtus, dll). CO2 mungkin tidak efektif pada pemadam kebakaran pada Kelas A karena karbon dioksida tidak dapat menggantikan oksigen yang cukup untuk dapat memadamkan api, dikarenakan bahan kelas A yang dapat menyebabkan membara dan menyala api kembali.
Alat pemadam CO2 akan sering ditemukan di ruangan laboratorium, kamar mekanik, dapur, dan tempat penyimpanan cairan yang mudah menyelanya api. APAR yang menggunakan sistem karbon dioksida, telah menjadi standar industri selama beberapa dekade dan masih dipergunakan di berbagai aplikasi. Gas CO2 tidak berwarna, tidak berbau, kering dan merupakan salah satu yang paling popular dari semua alat pemadam kebakaran. Sangat serbaguna, dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran pada keseluruhan atau dalam aplikasi local (skala kecil). Keuntungan lain adalah bahwa CO2 itu relatif murah karena tersedia untuk biaya yang rendah dengan total re-charge yang dapat bertahan hingga 5 tahun.